Pekanbaru, 4 Februari 2022 – Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau kembali menyampaikan data realisasi investasi untuk periode Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2021 yang mencapai Rp 13,5 triliun, terjadi kontraksi sebesar 2,48 % dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2020 sebesar Rp 13,85 Triliun. Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 2.172 orang sehingga secara total tahun 2021 menyerap 43.235 orang.
Selama Triwulan IV Tahun 2021 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,23 triliun meningkat sebesar 0,17 % dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 6,27 triliun mengalami kontraksi sebesar 5,37 % dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2020.
Selama periode Triwulan IV Tahun 2021 realisasi investasi di Provinsi Riau sebesar Rp 13,5 triliun, Berdasarkan lokasi DPMPTSP Provinsi Riau mencatat Kabupaten/Kota 5 (lima) besar kontributor penyumbang investasi PMDN dan PMA adalah sebagai berikut : Kabupaten Pelalawan sebesar Rp. 5,75 triliun atau 42,56 %; Kabupaten Siak sebesar Rp. 2,73 triliun atau 20,20 %; Kabupaten Kampar sebesar Rp. 2,32 triliun atau 17,22 %; Kota Dumai sebesar Rp. 968,09 milyar atau 7,17 %; serta Kabupaten Bengkalis Rp. 721,46 milyar atau 5,34 %.
Berdasarkan sektor usaha 5 (lima) besar realisasi investasi PMDN dan PMA periode Triwulan IV Tahun 2021 adalah sebagai berikut : Industri Kertas dan Percetakan sebesar Rp 4,79 triliun atau 35,46 %; Kehutanan sebesar Rp 3,7 triliun atau 27,43 %; Listrik, Gas dan Air sebesar Rp 2,01 triliun atau 14,88 %; Industri Makanan sebesar Rp 853,78 milyar atau 6,32 %; dan Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan sebesar Rp 709,27 milyar atau 5,25 %.
Lima negara asal PMA terbesar Triwulan IV Tahun 2021, adalah : Bermuda sebesar US $ 298,12 juta atau 69,39 %; Philipina sebesar US $ 68,56 juta atau 15,96 %; Singapura sebesar US $ 36,75 juta atau 8,56 %; Syechelles sebesar US $ 9,86 juta atau 2,29 %; dan Belanda sebesar US $ 7,31 juta atau 1,70 %.
Realisasi investasi PMA dan PMDN periode (Januari – Desember) Tahun 2021 mencapai Rp. 53,05 triliun, diabandingkan dengan target realisasi investasi Tahun 2021 sebesar Rp 49,1 triliun, capaian realisasi investasi Provinsi Riau Tahun 2021 mencapai 108,05 %. Adapun komposisi capaian realisasi investasi Provinsi Riau Tahun 2021 adalah sebagai berikut : realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 24,997 triliun, menempatkan Provinsi Riau pada peringkat 7 (tujuh) secara Nasional dan realisasi invesatasi PMA sebesar US$ 1,921 milyar atau setara dengan Rp. 28,052 triliun menjadikan Provinsi Riau berada pada posisi ke 6 (enam) sebagai penyumbang investasi PMA secara Nasional. Realisasi PMA dan PMDN pada Tahun 2021 sebesar Rp. 53,05 triliun menempatkan Provinsi Riau pada peringkat kelima secara Nasional dan peringkat pertama se Sumatera.
Berdasarkan lokasi DPMPTSP Provinsi Riau mencatat Kabupaten/Kota 5 (lima) besar kontributor penyumbang investasi PMDN dan PMA selama periode (Januari – Desember) Tahun 2021 adalah sebagai berikut : Kabupaten Pelalawan sebesar Rp. 14,38 triliun atau 27,11 %; Kota Dumai sebesar Rp. 10,15 triliun atau 19,14 %; Kabupaten Kampar sebesar Rp. 7,91 triliun atau 14,92 %; Kabupaten Bengkalis sebesar Rp. 5,76 triliun atau 10,86 %); serta Kabupaten Siak sebesar Rp. 4,64 triliun atau 8,74 %.
Pemerintah Provinsi Riau menekankan akan terus fokus dalam mewujudkan percepatan realisasi investasi dan mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi investor, baik karena kendala perizinan maupun regulasi. Langkah nyata dilakukan melalui asistensi terhadap berbagai permasalahan dari pelaku usaha yang tidak dapat mengeksekusi terhadap penyampaian LKPM dan fasilitasi kendala atau permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha seperti proyek mangkrak ataupun permasalahan lain yang menghambat pelaksanaan kegiatan usaha.
DPMPTSP Provinsi Riau mencatat capaian realisasi investasi Asing periode (Januari – Desember) Tahun 2021 sebesar US$ 1,921 milyar atau setara dengan Rp. 28,052 triliun. Adapun lima besar negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi asing adalah sebagai berikut : Singapura sebesar US$ 789,71 juta atau 41,10 %; Bermuda sebesar US$ 674,36 juta atau 35,10 %); Malaysia sebesar US$ 245,51 atau 12,78 %; Philipina sebesar US$ 68,56 juta atau 3,57 % dan Belanda sebesar US$ 49,43 juta atau 2,57 %.
Sedangkan 5 (Lima) sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode (Januari-Desember) 2021, adalah sebagai berikut : Industri Kertas dan Percetakan sebesar Rp 11,06 triliun atau 20,85 %; Industri Makanan sebesar Rp 9,69 triliun atau 18.27 %; Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan sebesar Rp 8,52 triliun atau 16,06 %); Kehutanan sebesar Rp 5,69 triliun atau 10,73 %); serta Listrik, Gas dan Air atau Rp 4,66 triliun atau 9,76 %.
Realisasi investasi Provinsi Riau pada Tahun 2021 sebesar 53,05 triliun didominasi oleh sektor sekunder yang berkontribusi sebesar 48,54 % dari total realisasi investasi Tahun 2021. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan investasi yang terjadi akan meningkatkan nilai tambah suatu produk, menumbuhkan penyerapan tenaga kerja dan tentunya akan berkorelasi langsung dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.
Pekanbaru, 4 Februari 2022
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu