
Investasi Triwulan I Tahun 2020 Naik 32,43 % Mencapai Rp 12,75 Triliun
Pekanbaru, 29 April 2020 – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau mempublikasikan data realisasi investasi Triwulan I (periode Januari – Maret) Tahun 2020, dengan total investasi mencapai Rp 12,75 triliun, naik 32,43 % dibanding periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar Rp 9,63 triliun. Nilai investasi selama Triwulan I Tahun 2020 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,75 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US $ 347,5 atau Rp 5,0 triliun dengan kurs US $ 1,- = Rp 14.400. Selama periode Triwulan I Tahun 2020, tenaga kerja yang terserap adalah sebanyak 45.333 tenaga kerja Indonesia.
Capaian nilai realisasi investasi triwulan pertama tersebut sudah mencapai 28,85 % dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 44,2 triliun. Capaian realisasi investasi ini sangat penting untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2019, pertumbuhan investasi PMDN pada Triwulan I Tahun 2020 melambat sebesar 5,72 %, dari Rp 8,22 triliun di Triwulan I Tahun 2019 ke Rp 7,75 triliun. Sedangkan, investasi PMA pada Triwulan I Tahun 2020 tersebut meningkat sebesar 254,67 % dibanding Triwulan I Tahun 2019 yang sebesar Rp 1,41 triliun menjadi Rp. 5 triliun.
Mengacu data Triwulan I Tahun 2020 realisasi investasi PMDN mengalami perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun 2019 melambat sebesar 5,72 % dan dibandingkan Triwulan IV Tahun 2019 tumbuh sebesar 49,70 %. Capaian positif meskipun ditengah terjadinya pandemi covid-19, merupakan hasil kerjasama yang terjalin erat antara Pemerintah Provinsi dengan BKPM bersama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Kabupaten dalam melakukan pengawalan investasi.
Secara Nasional Realisasi Investasi PMA dan PMDN Triwulan I periode (Januari – Maret 2020), Provinsi Riau berada di peringkat ke lima, dengan total nilai realisasi investasi sebesar Rp. 12,75 triliun. Sedangkan untuk Realisasi PMDN Provinsi Riau berada pada peringkat ke empat dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 7,75 triliun dan untuk PMA berada pada peringkat ke delapan dengan nilai realisasi Investasi sebesar (US$ 347,5 juta) atau Rp. 5 triliun.
Adapun untuk Wilayah Sumatera realisasi Investasi Triwulan I periode (Januari – Maret 2020), Provinsi Riau berada di peringkat pertama, dengan nilai investasi 12,75 triliun, sedangkan untuk PMDN berada pada peringkat pertama dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 7,75 triliun dan untuk PMA Provinsi Riau peringkat ke empat dengan nilai realisasi Investasi sebesar (US$ 347,5 Juta) atau Rp. 5 triliun.
DPMPTSP Provinsi Riau juga mencatat, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah : Dumai (Rp 5,81 triliun atau 45,59 %); Indragiri Hulu (Rp 2,71 triliun atau 21,23 %); Kampar (Rp 1,37 triliun atau 10,78 %); Siak (Rp 849,67 milyar atau 6,66 %); dan Rokan Hulu (Rp 650,68 milyar atau 5,10%).
Sedangkan, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Industri Kimia dan Farmasi (Rp 4,85 triliun atau 38,00 %); Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan (Rp 3,94 triliun atau 30,90 %); Industri Makanan (Rp 1,82 triliun atau 14,26 %); Hotel dan restoran (Rp 769,39 milyar, 6,03 %), serta Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 153,67 milyar atau 1,21 %).
Lima besar negara asal PMA adalah : Malaysia (US$ 319,55 juta atau 91,96 %); Singapura (US$ 21,92 juta atau 6,31 %); Mauritius (US$ 2,88 juta atau 0,83 %); British Virgin Island (US$ 2,34 juta atau 0,67 %) dan Hongkong, RRT (US$ 660 ribu atau 0,19 %).
“Peningkatan capaian realisasi investasi seiring dengan dilaksanakan Program “Eksekusi Realisasi Investasi Besar” yang merupakan pengawalan proyek-proyek investasi besar mulai dari tahap perizinan hingga penyelesaian permasalahan investasi di lapangan, seperti: masalah perizinan dan pengadaan lahan. Hal ini dilakukan guna mempercepat eksekusi realisasi investasi besar yang selama ini terhambat. Selain itu, BKPM juga melakukan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga yang merupakan komitmen bersama untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk adanya pelimpahan kewenangan dari Kementerian Keuangan terkait pemberian insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance dan pajak impor barang modal ” jelas Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam acara tersebut.
Lampiran Data Realisasi Investasi PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2020
Terjadi peningkatan realisasi investasi PMDN pada periode Triwulan I Tahun 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar 32,43 %, yaitu dari nilai realisasi investasi Rp 9,63 triliun menjadi Rp 12,75 triliun.
Realisasi PMDN pada periode Triwulan I Tahun 2020 jika dibandingkan periode yang sama Tahun 2019 mengalami perlambatan sebesar 5,72 %, yakni dari nilai realisasi investasi Rp 8,22 triliun di Triwulan I Tahun 2019 menjadi Rp 7,75 triliun pada triwulan I Tahun 2020. Sedangkan, realisasi investasi PMA pada Triwulan I Tahun 2020 meningkat sebesar 254,67 % dibanding Triwulan I Tahun 2019 yang sebesar Rp 1,41 triliun menjadi Rp. 5 triliun pada Triwulan I 2020.
Berikut hal penting dari capaian realisasi investasi PMDN dan PMA pada Triwulan I Tahun 2020:
1. Realisasi Investasi PMDN
Lima besar realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor usaha adalah: Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan (Rp. 3,87 triliun atau 50,01 %), Industri makanan (Rp. 1,46 triliun atau 18,82), Hotel dan Restoran (Rp. 769,33 milyar atau 9,93 %), Industri kimia dan farmasi (Rp. 436,76 milyar atau 5,64 %), dan konstruksi (Rp. 147,11 milyar). Apabila seluruh sektor industri digabung, maka terlihat sektor industri memberikan kontribusi sebesar Rp 1,96 triliun atau 25,26 % dari total PMDN.
Sedangkan, lima realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek adalah: Indragiri Hulu (Rp 2,69 triliun atau 34,72 %); Dumai (Rp. 1,36 triliun atau 17,55 %); Kampar (Rp 1,30 triliun atau 16,83 %),Siak (Rp 807,16 milyar atau 10,42 %); dan Rokan Hulu (Rp. 650,08 milyar atau 8,39 %).
2. Realisasi Investasi PMA
Realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah : Industri Kimia dan Farmasi (Rp. 4,41 triliun atau 88,11 %); Industri makanan (Rp. 360,44 milyar atau 7,20 %); Listrik, Gas dan Air (Rp. 91,30 miliar atau 1,82 %); Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan (Rp. 66,44 miliar atau 1,33 %); dan Industri Kertas dan Percetakan (Rp. 41,51 miliar atau 0,83 %). Apabila seluruh sektor industri digabung, maka terlihat sektor industri memberikan kontribusi terbesar sebesar Rp. 4,81 triliun atau 96,15 % dari total PMA.
Realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah : Dumai (Rp. 4,45 triliun atau 89,01 %): Pelalawan (Rp. 152,77 milyar atau 3,05 %); Pekanbaru (Rp. 125,59 milyar atau 2,51 %); Kampar (Rp. 70,51 miliar atau 1,41 %); dan Rokan Hilir (Rp. 54,73 miliar atau 1,09 %);
Realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah : Malaysia (US$ 319,55 juta atau 91,96 %); Singapura (US$ 21,92 juta atau 6,31 %); Mauritius (US$ 2,88 juta atau 0,83 %); British Virgin Island (US$ 2,34 juta atau 0,67 %) dan Hongkong, RRT (US$ 660 ribu atau 0,19 %).
3. Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada Triwulan I Tahun 2020 mencapai 45.354 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 35.760 orang terdiri dari 35.758 TKI dan 2 TKA serta proyek PMA sebanyak 9.594 orang terdiri dari 9.575 TKI dan 21 TKA.