Realisasi Investasi Semester I Provinsi Riau telah mencapai Rp. 34,3 triliun berada pada peringkat ke – 9 secara Nasional
Pekanbaru, 5
Agustus 2025 - Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau
kembali mempublikasikan data realisasi investasi untuk periode Triwulan II
(April - Juni) Tahun 2025 yang mencapai Rp 12,67 triliun, mengalami kontraksi
sebesar 54,47 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp
27,84 triliun dan juga mengalami
penurunan sebesar 41,41 % jika dibandingkan dengan periode triwulan I 2025
sebesar Rp. 21,63 triliun. Capaian investasi periode triwulan II 2025 berhasil
menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 14.560 orang.
Selama Triwulan II
tahun 2025 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 9,49 triliun, menurun sebesar 56,42 % dan realisasi investasi Penanaman
Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 3,18 triliun mengalami kontraksi sebesar 47,43 %
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Adapun jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya triwulan I 2025 maka untuk PMDN mengalami penurunan
sebesar 47,35 % dan untuk PMA mengalami penurunan sebesar 11,55 %.
Secara Nasional
Realisasi Investasi Triwulan II (April - Juni) 2025, Provinsi Riau berada di
peringkat ke- 11 (sebelas), dengan nilai investasi sebesar Rp.12,67 triliun. Adapun untuk PMDN berada
pada peringkat ke - 8 (delapan), dengan nilai investasi sebesar Rp. 9,49
triliun dan untuk PMA berada pada peringkat ke - 17 (tujuh belas) dengan nilai
Investasi sebesar US $ 198,61 juta atau
sebesar Rp. 3,18 triliun, dengan nilai kurs pada triwulan II 2024 adalah US$ 1 = Rp 16.000.
Selama periode
Triwulan II Tahun 2025 realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi Riau sebesar Rp 12,67 triliun, berdasarkan lokasi
DPMPTSP Provinsi Riau mencatat 5 (lima) besar Kabupaten/Kota kontributor
penyumbang investasi (PMDN & PMA)
adalah sebagai berikut : Kota Pekanbaru sebesar Rp. 4,12 triliun atau
32,53 %; Kabupaten Pelalawan sebesar Rp. 1,54 triliun atau 12,17 %; Kabupaten
Siak sebesar Rp. 1,52 triliun atau 11,96 %; Kabupaten Kampar sebesar Rp. 1,40 triliun atau 11,07 %; dan
Kota Dumai sebesar Rp. 1,06 atau 8,41 % dari total capaian PMA dan PMDN di
Provinsi Riau.
Selanjutnya 5
(lima) besar Negara asal penyumbang PMA selama
Triwulan II Tahun 2025, adalah sebagai berikut : Singapura sebesar US$
64,81 juta atau 32,63 %; British Virgin Island sebesar US$ 51,45 juta atau
25,91 %; Malaysia sebesar US$ 37,64 juta atau 18,95 %; Bermuda sebesar US$
34,81 juta atau 17,53 %; dan Philipina sebesar US$ 5,18 juta atau 2,61 % dari
total realisasi PMA triwulan I Tahun 2025 di Provinsi Riau.
Sedangkan 5 (lima)
besar sektor usaha penyumbang Realisasi
investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan
II Tahun 2025 adalah sebagai berikut : Kehutanan sebesar Rp 2,43 triliun atau
19,15 %; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp 2,41 triliun atau
19,04 %; Industri Makanan sebesar Rp 2,08 triliun atau 16,40 %; Tanaman Pangan,
Perkebunan, dan Peternakan sebesar Rp 1,33 triliun atau 10,51 %; serta Industri
Kertas dan Percetakan sebesar Rp 1,09 triliun atau 8,61 %.
Pemerintah Provinsi
Riau dalam upaya untuk lebih menumbuhkembangkan dunia usaha di Provinsi Riau
melaksanakan Gebyar Kemudahan Perizinan Berusaha Tahun 2025, bersempena dengan
Hari Jadi Provinsi Riau Ke 68, kegiatan dimaksud dilaksanakan untuk melakukan fasilitasi
kepada dunia usaha untuk mendapatkan perizinan sebagai salah satu persyaratan
untuk menjalankan kegiatan usaha, dalam upaya mensukseskan kegiatan itu
Pemerintah Provinsi Riau bersinergi dengan stake holder lain antara lain :
BPOM, BSN, BPJPH dan Kanwil Kemenkum Riau.
Akumulasi realisasi
investasi PMA dan PMDN semester I tahun 2025 mencapai Rp. 34,30 triliun,
sehingga capaian pada semester I Tahun 2023 mencapai mencapai 36 %, jika dibandingkan dari target nasional
realisasi investasi Tahun 2025 sebesar Rp.
95,28 triliun.
Capaian realisasi
investasi sebesar Rp. 34,30 triliun menempatkan Provinsi Riau pada peringkat ke
- 9 (sembilan) secara Nasional. Nilai
realisasi investasi semester I Tahun 2025 tersebut ditunjang oleh
Realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 27,53 triliun, menempatkan Provinsi Riau
pada peringkat ke - 6 (enam) secara Nasional
dan realisasi investasi PMA sebesar US$ 423,17 juta atau setara dengan
Rp. 6,77 triliun menjadikan Provinsi Riau berada pada posisi ke - 17 (tujuh
belas, sebagai penyumbang investasi PMA secara Nasional.
Berdasarkan lokasi
DPMPTSP Provinsi Riau mencatat 5 (lima) besar kabupaten/kota kontributor
penyumbang investasi (PMDN & PMA) selama periode (Januari - Juni) Tahun 2025 adalah sebagai
berikut : Kabupaten Kampar sebesar Rp. 12,63 triliun atau 36,82 %; Kota
Pekanbaru sebesar Rp. 5,44 triliun atau 15,87 %; Kabupaten Pelalawan sebesar
Rp. 3,64 triliun atau 10,63 %; Kabupaten Siak
sebesar Rp. 3,14 triliun atau 9,17 %; dan Kabupaten Bengkalis sebesar
Rp. 2,24 atau 6,53 % sebagai penyumbang realisasi PMA dan PMDN semester I Tahun
2025 di Provinsi Riau.
DPMPTSP Provinsi
Riau juga mencatat capaian realisasi investasi Asing periode (Januari - Juni)
tahun 2025 sebesar US$ 852,07 juta atau setara dengan Rp. 12,78 triliun. Adapun
lima besar Negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi asing adalah sebagai
berikut : Singapura sebesar US$ 128,01 juta atau 29,32 %; Malaysia sebesar US$
118,21 juta atau 26,74 %; Bermuda sebesar US$ 107,42 juta atau 24,31 %; British
Virgin Island sebesar US$ 59,47 juta atau 13,94 %; dan Philipina sebesar US$
12,59 juta atau 2,87 % dari total realisasi PMA semester I Tahun 2025 di
Provinsi Riau.
Sedangkan Lima
sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode semester I (Januari
- Juni) 2025, adalah sebagai berikut : Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi
sebesar Rp 12,99 triliun atau 37,86 %; Kehutanan sebesar Rp 4,41 triliun atau
12,84 %; Industri Makanan sebesar Rp 4,20 triliun atau 12,26 %; Tanaman Pangan,
Perkebunan, dan Peternakan sebesar Rp 3,78 triliun atau 11,01 %; serta Industri
Kertas dan Percetakan sebesar Rp 2,34 triliun atau 6,82 %.
Selanjutnya kami
mengharapkan kepada seluruh stake holder untuk selalu meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia dalam memberikan layanan publik secara prima, sehingga
investasi selalu
bertumbuh dengan
harapan semakin menumbuh kembangkan dunia usaha untuk membuka lapangan pekerjaan
sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas di Provinsi Riau, Dunia usaha telah melaksanakan hilirisasi terutama di sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan dan kehutanan. Adapun realisasi di bidang hilirisai sampai dengan semester I tahun 2025 mampu merealisasikan nilai investasi sebesar Rp. 6,23 triliun atau 18,5 % dari total realisasi investasi semester I tahun 2025 Provinsi Riau.

Pekanbaru, 5
Agustus 2025
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu