Realisasi Investasi Triwulan III Provinsi Riau mencapai Rp. 21,9 triliun meningkat 26,03 %
Pekanbaru, 21 Oktober 2025 â Dinas Penanaman Modal Provinsi
Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau kembali mempublikasikan
data Realisasi Investasi untuk periode Triwulan III
(Juli - September) Tahun 2025 yang mencapai Rp 21,59 triliun, mengalami
kenaikan 26,03% (YoY) dari Triwulan III 2024 sebesar 17,13 triliun dan
mengalami kenaikan 70,38 % (QoQ) dari Triwulan II tahun 2025 sebesar
12,67 T, Capaian investasi periode triwulan III 2025 berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 14.103 orang.
Secara Nasional Realisasi
Investasi Provinsi Riau PMA & PMDN sebesar
Rp.21,59 dan berada pada peringkat ke â 8 (delapan). Adapun Realisasi
investasi PMDN sebesar Rp. Rp.
16,34 triliun dan Realisasi Investasi PMA sebesar US $ 326.6 juta atau sebesar Rp. 5,23
triliun (kurs pada triwulan III 2025 adalah US$ 1 = Rp 16.000)
berada pada peringkat ke â 12 (dua
belas).
Berdasarkan lokasi, tercatat 5
(lima) besar Kabupaten/Kota penyumbang investasi
PMDN & PMA adalah sebagai berikut : Kota Dumai sebesar Rp. 3,9 triliun (18,33%), Kabupaten
Siak sebesar Rp. 3,3 triliun (15,44%), Kabupaten Pelalawan sebesar 2,9 triliun (13,70%),
Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 2,9 triliun (13,46%), dan Kabupaten Rokan
Hilir sebesar Rp. 2,5 triliun (12,01%) dari total capaian PMA dan PMDN di
Provinsi Riau
Selanjutnya pada Triwulan III Tahun 2025, 5 (lima) besar Negara asal penyumbang
PMA, adalah sebagai berikut : Malaysia sebesar US $ 143,6 juta atau setara Rp.
2,29 triliun (43,99 %); Singapura
sebesar US$ 102,6 juta atau setara
Rp. 1,64 triliun (31,43%); Hongkong RRT sebesar US$ 49,18 juta atau setara
Rp. 0,79 triliun (15,06%); Seychelles sebesar US$ 12,29 juta atau setara
Rp. 0,2 triliun (3,76%); Bermuda sebesar US$ 8,54 juta atau setara
Rp. 0,14 triliun (2,6%) dari total realisasi PMA triwulan III
Tahun 2025 di Provinsi Riau.
Untuk 5 (lima) besar sektor usaha
kontributor Realisasi Investasi PMA & PMDN TW III tahun 2025 adalah
sebagai berikut : Kehutanan sebesar Rp 6,01 triliun atau 27,86 % ;Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp 4,6 triliun atau 21,37 % ; Industri Makanan sebesar Rp 3,86 triliun atau 17,89 % ; Tanaman Pangan,
Perkebunan, dan Peternakan sebesar Rp 2,39 triliun atau 11,07 % serta
Industri Kimia dan Farmasi sebesar Rp 1,45 triliun atau 6,73 %. Secara akumulasi, kelima sektor
tersebut berkontribusi sebesar 84,9% dari total realisasi investasi Triwulan III
Tahun 2025.
Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya pengembangan Hilirisasi melakukan
identifikasi dan pendataan terhadap produk - produk hilir yang telah di
produksi oleh Perusahaan PMA & PMDN di Provinsi Riau. Hal ini dilakukan guna
meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan, diharapkan kiranya dapat
menjadikan Riau sebagai motor penggerak ekonomi nasional dengan fokus kepada
pengembangan industri hilir dan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Akumulasi Realisasi Investasi PMA dan PMDN Periode Januari âSeptember tahun 2025 mencapai Rp. 55,89 triliun, secara Nasional berada di Peringkat ke-9, dimana untuk PMDN peringkat ke-6 dengan nilai investasi Rp.43,9 T dan PMA Peringkat ke-15 dengan nilai Investasi US $ 749,8 Juta atau sebesar Rp.11,99 triliun, Sedangkan Sumatera Realisasi Investasi Januari-September Provinsi Riau berada di Peringkat ke- I, dengan nilai realisasi investasi Rp.55,89 triliun, dimana untuk PMDN peringkat I dengan nilai investasi Rp.43,9 triliun dan PMA pada Peringkat ke-3 dengan nilai Investasi 749,8 atau sebesar Rp.11,99 triliun.
Dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas di Provinsi Riau,
Dunia usaha telah melaksanakan hilirisasi terutama di sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan
Peternakan dan kehutanan. Adapun realisasi di
bidang hilirisasi sampai dengan Januari-September tahun 2025 mampu
merealisasikan nilai investasi sebesar Rp. 10,95 triliun atau 19,59 % dari
total realisasi investasi Januari-September tahun 2025 Provinsi Riau.
Kedepan, beberapa proyek Investasi Pembangunan Infrastruktur dan Energi
di Provinsi Riau yang diharapkan dapat menyumbang realisasi di akhir tahun 2025
adalah kelanjutan proyek Tol Lingkar Pekanbaru Ruas Rengat-Pekanbaru,
Pengembangan Kawasan Industri Buruk Bakul ini merupakan bagian dari upaya
Pemerintah Provinsi untuk mempercepat realisasi Investasi Strategis di sektor Manufaktur,
serta realisasi pembangkit tenaga surya (PLT) berkapasitas 2 Gigawatt di Pulau
Rangsang
Selanjutnya kami mengharapkan kepada seluruh stake holder untuk selalu
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam
memberikan layanan publik secara prima, sehingga investasi selalu bertumbuh
dengan harapan semakin menumbuh kembangkan dunia usaha untuk membuka lapangan
pekerjaan sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Demikian Siaran Pers capaian Realisasi Investasi triwulan III tahun
2025, selanjutnya Pemerintah Provinsi Riau akan terus berupaya meningkatkan
daya saing, mempercepat proses perizinan dan memberikan kemudahan bagi
investor, serta melaksanakan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah, Swasta,
dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan kita bisa bersama-sama mewujudkan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau yang berkelanjutan dan memberikan manfaat
nyata bagi seluruh masyarakat di Provinsi Riau.