Header Image

Berita

Riau Investment Forum (RIF) 2025 Dibuka: Gubernur Ajak Dunia Investasi di Riau, Gerbang Emas Sumatera!

Riau Investment Forum (RIF) 2025 Dibuka: Gubernur Ajak Dunia Investasi di Riau, Gerbang Emas Sumatera!

PEKANBARU - Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, secara resmi membuka Riau Investment Forum (RIF) 2025 di Pekanbaru, Selasa (19/8/2025). Di hadapan para pimpinan delegasi kedutaan besar, konsulat negara sahabat, dan puluhan investor potensial, Gubernur memaparkan Riau bukan hanya sebagai sebuah provinsi, tetapi sebagai masa depan bisnis dan investasi di kawasan Sumatera.

"Kehadiran Anda semua hari ini adalah sebuah kehormatan bagi masyarakat Riau, sekaligus bukti bahwa Provinsi Riau semakin dipercaya sebagai mitra strategis bagi dunia usaha dan investasi internasional," ujar Gubernur dalam sambutannya.

Gubernur menekankan posisi Riau yang sangat strategis karena terletak di jalur utama perdagangan internasional, Selat Malaka, yang dilintasi lebih dari seratus ribu kapal setiap tahunnya. Posisi geografis ini, lanjutnya, menjadikan Riau sebagai gerbang global yang vital.

Realisasi Investasi Tertinggi di Sumatera

Gubernur memaparkan bahwa kepercayaan dunia usaha terhadap Riau terus meningkat. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi di Riau pada tahun ini sebesar Rp95,28 triliun, angka tertinggi di seluruh Sumatera.

"Alhamdulillah, hingga pertengahan tahun, realisasi investasi sudah mencapai Rp46,9 triliun, dan menjadikan Riau berada di peringkat pertama di Sumatera dalam capaian investasi," ungkapnya.

Fokus Utama pada Hilirisasi

Dalam paparannya, Gubernur menegaskan bahwa masa depan ekonomi Riau terletak pada program hilirisasi. Ia merinci sejumlah sektor unggulan yang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tambah.

Energi dan Pertambangan: Riau memiliki produksi minyak bumi sebesar 180 ribu barel per hari, gas alam 38 ribu ton per tahun, dan cadangan batubara yang mencapai 1,45 miliar ton.

Kelapa Sawit: Sebagai provinsi dengan areal kelapa sawit terluas di Indonesia (3,87 juta hektare) dan didukung 287 pabrik, Riau sangat potensial untuk hilirisasi bioenergi, oleochemical, pangan, dan consumer goods.

Komoditas Perkebunan dan Pangan: Riau juga merupakan produsen besar untuk karet (terbesar ke-3 di Indonesia), kelapa (dengan sentra di Indragiri Hilir), dan sagu (lahan terluas di Indonesia). Selain itu, komoditas lain seperti Hutan Tanaman Industri, pinang, kopi, nanas, hingga ikan patin juga memiliki peluang industri hilir yang sangat besar.

Untuk mendukung semua potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah menyiapkan berbagai kawasan industri strategis yang terintegrasi, seperti Tanjung Buton di Siak, Tenayan di Pekanbaru, dan Bukit Bandar di Bengkalis, yang seluruhnya dekat dengan akses pelabuhan, bandara, dan jalan tol Trans-Sumatera.

Gubernur Abdul Wahid menutup sambutannya dengan mengajak seluruh investor untuk tidak ragu menanamkan modalnya. "Saya ingin mengajak Anda semua untuk melihat Riau sebagai masa depan bisnis dan investasi. Riau adalah tempat yang aman, tertib, memiliki kepastian hukum, dan didukung penuh oleh pemerintah," tutupnya.

TOP